KEKONYOLAN YANG BERHARGA


Life is never flat. Ada naik, ada turun. Ada semangat, ada males. Ada seneng, ada bosen. Ada saat dimana kita harus memeras otak untuk fokus membidik satu target. Ada saat dimana kita harus mengeksplorasi kemampuan logika dan intelektual untuk mencari titik terang suatu permasalahan atau mencapai suatu tujuan. Ada juga saat dimana kita harus mengerahkan fisik semaksimal mungkin. Nah, sejalan dengan itu semua, ada juga saat dimana kita harus bertindak konyol. Semua tentu menuntut kejelasan situasi dan kondisi. Apa yang kita lakukan, selama masih dalam koridor yang sepantasnya, ane yakin everything is gonna be okay. Santai aja gan, hidup ini tidak perlu diseriusi selama 24 jam. Otak dan tubuh kita juga perlu yang namanya refreshing alias penyegaran. Tapi juga bukan berarti kalian harus bermalas-malasan dan gak ada orientasi sama sekali. Jiwanya harus tetap jiwa pejuang.

Candaan-candaan perlu kita hadirkan di sela-sela kesibukan kita. Tidak ada salahnya menyelipkan hal-hal konyol untuk menghibur diri dan melepas penat. Karena kebosanan dan kepenatan akan menyumbat inspirasi. Serius, nih, soalnya ane udah pengalaman. Kalau udah males, bosen, otak pasti gak encer. Inspirasi mandet di ubun-ubun, gan. Hehehe. Kita harus mengantisipasi hal-hal demikian. Berkumpul dengan teman, contohnya. Bercanda bareng, sharing, bahkan melakukan sesuatu yang konyol yang justru bisa menghibur. Sah-sah saja, selama itu semua masih dalam batas kewajaran. Karena apapun itu, kalau berlebihan tidaklah baik.

Luangkan waktu sejenak. Lupakan kesibukan dan rutinitas formalmu. Hilangkan sejenak individualitas, kecongkakan dan keegoisanmu. Berkumpullah bersama orang-orang tercinta. Tumbuhkan kesalingpahaman. Pupuklah solidartas dan persahabatan. Bangkitkan suasana hangat dalam persaudaraan. Hadirkan senyum, tawa dan kekonyolah di tengah-tengah dekapan ukhuwah. Justru kadang hal-hal konyol itulah yang menyatukan kita dalam senyuman hangat persaudaraan. Jangan biarkan keharmonisan itu runtuh karena keegoisan dan kecongkakan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESENSI BUKU KUMPULAN CERPEN "BIBIR" KARYA KRISHNA MIHARDJA

WIRO SABLENG: Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

MENYELAMI SASTRA KLASIK JEPANG LEWAT KUMPULAN CERPEN "LUKISAN NERAKA" KARYA RYUNOSUKE AKUTAGAWA