Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

IBU-IBU BLOK MELATI (Republika, 30 Agustus 2015)

Gambar
Penghuni Blok Melati, Perumahan Asri Cendana, katanya istimewa. Blok ini dihuni rata-rata oleh kaum elite berlimpah materi. Di Blok Melati ada kediaman Pak Zayyid, seorang camat. Ada pula kediaman Pak Roekhan yang berprofesi sebagai dokter umum. Pak Ganjar, direktorat hulu di sebuah BUMN. Pak Sauki, direktur salah satu bank konvensional unit cabang. Pak Pupung, seorang perwira tinggi TNI AD dengan pangkat letnan jenderal. Pak Ramelan, seorang komisaris jenderal polisi. Pak Sumlah selaku ketua RT adalah seorang rektor di universitas swasta. Dan, masih banyak pak- pak berstatus sosial hartawan lainnya.

KATARSIS PILU

Gambar
Oleh: Ajun Nimbara Seribu bayang  mulai bias Mengapung di tengah gelegak angkara Dan terdampar begitu saja di daratan yang pilu Tak ada rindang  walau menghela nafas di bawah pohon yg membisu Detak jantungku masih berharap Datangnya suaramu dari balik batuan cadas Meneropong jauh ke palung samudera Tak kulihat permatamu barang seberkas kilat cahaya Tertatih aku melangkah Mengendus bau pundakmu yang tak pernah berganti Dalam dingin yang menari tanpa melodi Tak ada guna menunggu langit membiru Menanti hujan hanya memperpanjang lukaku Mungkin memang harus kukubur wajahmu Bersama bayangmu yang beku Dulu

JANGAN JADI ORANG "MELARAT"

Gambar
Tuhan telah melukiskan jalan kita di lauh mahfudz.  Dia jadikan kita bermacam bentuk dengan berbagai cara (menikmati) hidup. Dia menjadikan kita penuh warna. Ada manusia yang banyak harta, ada pula yang sedikit harta. Dia anugerahkan IQ, SQ, EQ pada kita bermacam-macam kadarnya, namun tetap ia seimbangkan dengan kemahaadilannya. Tuhan menganugerahkan potensi yang amat beragam pada manusia yang Ia ciptakan. Semua sudah terkonsep dengan baik dan rapi tanpa kesalahan sekecil apapun. Dia Maha Perfect!